Terbelahnya Bulan Menjadi Dua, Mukjizat Rasulullah SAW yang Terbukti Secara Ilmiah


 Kisah terbelahnya bulan menjadi dua tentu sudah banyak diketahui umat muslim. Karena itu merupakan salah satu mukjizat terbesar Rasulullah SAW.


Rupanya, terbelahnya bulan menjadi dua juga telah terbukti secara ilmiah. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat semacam retakan pada bulan yang menunjukkan bulan telah terbelah beberapa ratus tahun lalu.


Ustadz Khalid Basalamah dalam sebuah kajian yang diunggah channel YouTube Islam Terkini menyampaikan, kisah pembelahan bulan oleh Rasulullah SAW dibuktikan dalam Al-Qur'an, tepatnya QS Al-Qamar ayat 1 sampai 3. Di mana di dalamnya dijelaskan jika Rasulullah SAW telah membelah bulan dengan jarinya.


"Sungguh telah dekat kiamat, dan terbelah bulan. Kalau saja orang-orang musyrik Makkah melihat mukjizat pada diri Muhammad ini, mereka berpaling dan berkata itu sihir yang terus menerus diperlihatkan. Lalu mereka mendustakan Nabi Muhammad SAW dan mengikuti hawa nafsu mereka. Sedangkan tiap-tiap urusan telah ada ketetapannya," (QS Al-Qamar: 1-3).


Kisah tersebut bermula ketika Nabi Muhammad SAW tengah melakukan tawaf, dan saat itu Islam memang belum memiliki kekuatan. Maka datanglah sekelompok orang Quraisy yang ingin mempermalukan Rasulullah SAW. Ketika itu, salah satu di antara mereka berdiri di atas mimbar.


Orang itu berkata, “Wahai Muhammad, apakah engkau mau kami beriman kepada Tuhanmu?”


Maka Rasulullah SAW mengiyakan apa yang disampaikan orang itu. Lantas, orang tersebut meminta Rasulullah SAW melihat bulan yang saat itu bersinar sangat terang, lantaran memang tengah masa bulan purnama. Dia meminta agar Rasulullah SAW membelah bulan tersebut.


Singkat cerita, Rasulullah SAW pun menggaris bulan tersebut dengan jari tangannya. Hingga pada akhirnya bulan tersebut terbelah menjadi dua atas izin Allah SWT. Orang-orang pun menjadi kaget akan kondisi yang terjadi tersebut.


Disebutkan jika saat terbelah, satu bagian bulan berada di sisi timur, tepatnya di sebelah Gunung Abu Qubais. Sedangkan satu bagian lagi ada di sisi barat di sebelah Gunung Qaiqa’an.


Namun yang terjadi saat itu, kaum Quraisy tak beriman dan menyebut jika Rasulullah SAW telah melakukan sihir kepada penduduk Makkah dengan mengelabui pandangan mata mereka. Orang-orang Quraisy juga memilih menunggu perdagangan dibuka untuk kemudian bisa membuktikan apa yang telah dilakukan Nabi Muhammad SAW terhadap bulan tersebut.


Satu bulan kemudian, umat muslim dan kaum kafir Quraisy pun bertanya kepada para pedagang yang datang ke Makkah. Para pedagang itu berasal dari berbagai belahan dunia. Di sana, penduduk yang berasal dari berbagai negeri itu memberikan kesaksian jika mereka pernah melihat bulan terbelah menjadi dua.


Namun mereka tak mengetahui dengan pasti kenapa bulan tersebut bisa terbelah. Mendengar kesaksian penduduk luar Makkah, kaum Quraisy masih tetap memilih tak beriman dan lagi-lagi menyebut jika Rasulullah SAW memiliki sihir hingga bisa mempengaruhi dunia.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel