Meski Kesiangan, Sholat Subuh Harus Tetap Dilaksanakan
Sholat subuh termasuk salah satu sholat fardhu yang dilakukan setelah fajar.
Di antara lima waktu sholat fardhu, sholat subuh merupakan ibadah yang paling sulit dikerjakan.
Terlepas dari apapun penyebab telat melaksanakan sholat subuh, sejatinya setiap umat muslim harus melaksanakannya sesuai waktu yang telah ditentukan.
Dirangkum mantrasukabumi.com dari berbagai sumber, berikut penjelasan mengenai bangun kesiangan harus tetap melaksanakan sholat subuh.
Telat dalam melaksanakan sholat subuh pernah dialami oleh Rasulullah, di mana suatu ketika beliau bersama para sahabat sedang dalam perjalanan, lalu istirahat sejenak sampai tertidur.
Tanpa disadari beliau terbangun dan melihat matahari sudah terbit. Maka seketika itu Nabi beserta para sahabat melaksanakan sholat subuh walau kesiangan.
"Mereka (para sahabat) bersama Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dalam sebuah perjalanan yang sampai larut malam hingga menjelang subuh mereka istirahat. Lalu mereka tertidur sampai meninggi matahari. Pertama yang bangun adalah Abu Bakar, beliau tidak membangunkan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam sampai dia bangun sendiri. Lalu bangunlah Umar, kemudian Abu Bakar duduk di sisi kepala Nabi. Dia bertakbir dengan meninggikan suaranya sampai Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam terbangun. Beliau pun keluar dan sholat Subuh bersama kami." (H.R Bukhari)
Maka sama halnya denga kita selaku umat muslim. Apabila telat melaksanakan sholat subuh karena ketiduran atau sengaja, maka wajib baginya untuk mengqadha atau mengganti sholat subuh yang sudah terlewat.
Melaksanakan qadha sholat subuh pun harus dikerjakan langsung begitu terbangun dari tidur, jam berapa pun bangunnya.
Namun, apabila dapat melaksanakan sholat pada waktunya, maka Allah akan mencintai hambanya.
Sebagaimana diriwayatkan Abdullah bin Mas'ud ketika bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.
"Aku bertanya, amal apakah yang paling dicintai oleh Allah? Rasulullah menjawab, Melaksanakan salat pada waktunya." (H.R Bukhari Muslim).
Dari Anas bin Malik Radhiyallahu ‘Anhu, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda :
مَنْ نَسِيَ صَلَاةً أَوْ نَامَ عَنْهَا فَكَفَّارَتُهَا أَنْ يُصَلِّيَهَا إِذَا ذَكَرَهَا
“Siapa yang lupa mengerjakan satu sholat atau tertidur maka kafaratnya adalah ia mengerjakannya apabila teringat.” (HR. Muslim)
Melaksanakan sholat apabila disengaja maka haram hukumnya, dan apabila ia melakukannya tanpa sengaja atau tertidur maka mendapatkan kafarat untuk segera melaksanakannya.
Maka kewajiban bagi orang yang telat bangun pagi, ia wajib bersegera mengambil air wudhu dan mengerjakan sholat shubuh saat terbangun.