Ngeri, Puluhan Pedagang Pasar Tewas Kesetrum Tiang Listrik Tegangan Tinggi yang Roboh Saat Hujan


 Puluhan mayat berserakan di Pasar Matadi Kibala, Kongo.* /twitter.com /LusambaMika

ZONA PRIANGAN - Puluhan mayat berserakan di Pasar Matadi Kibala, Kongo setelah insiden robohnya tiang listrik bertegangan tinggi.

Saat insiden terjadi, kawasan Distrik Matadi Kibala sedang diguyur hujan dan membuat kawasan pasar digenangi banjir.

Tiba-tiba tiang listrik bertegangan tinggi roboh. Sebagian korban tewas kemungkinan terkena setrum listrik.

Dugaan lain, korban tewas karena munculnya kepanikan sehinga orang-orang di sana saling berdesakan, jatuh, dan terinjak-injak.

Rekaman horor dari pasar yang sibuk menunjukkan pasca robohnya tiang listrik yang dilaporkan menewaskan 30 orang.

Beberapa video yang diunggah ke Twitter dari pengunjung pasar lainnya di Matadi Kibala, Kongo, menunjukkan kerumunan panik berjalan di antara mayat di tanah pada hari Rabu.

Orang-orang dapat terdengar berteriak dalam rekaman yang sangat gamblang, saat orang-orang mengarungi air keruh di tempat yang tampak seperti jalan pasar yang banjir.

Seorang pengguna Twitter yang mengunggah rekaman itu menulis: "Kutipan dari situasi di distrik Matadi Kibala."

"Itu adalah tiang listrik bertegangan tinggi yang jatuh di pasar Matadi Kibala pagi ini. Saksi-saksi menyebabkan lebih dari 30 kematian," paparnya yang dikutip Daily Star.

Menanggapi video tersebut, pengguna Twitter lain menulis sesuatu yang diterjemahkan menjadi: "Ya Tuhan, kasihanilah orang-orang itu."

Beberapa tubuh dapat terlihat berbaring di atas satu sama lain sementara yang lain terpisah sendiri. Hampir semua tubuh sebagian terendam air.

Sejumlah besar buah dan produk makanan lainnya, kemungkinan dari kios pasar terdekat, dapat terlihat mengambang di air sekitar tubuh tak bernyawa.

Matadi-Kibala adalah sebuah kota di Republik Demokratik Kongo, terletak sekitar 10 mil Barat Daya Kinshasa, ibu kota negara itu.***

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel