Tidak Boleh Sedih, Seorang Muslim Ketika Ditimpa Sakit Justru Merupakan Penggugur Dosa
Ketika tengah sakit sering kali seorang hamba malah mengeluh atas penderitaan yang membuat tubuhnya lemah tak berdaya.
Tapi sebenarnya ditengah penderitaan tersebut sebagai seorang Muslim seharusnya sudah tahu jika sakit tersebut merupakan penggugur dosa.
Rasulullah SAW bersabda,
مَا يُصِيبُ الْمُؤْمِنَ مِنْ شَوْكَةٍ فَمَا فَوْقَهَا إِلَّا رَفَعَهُ اللَّهُ بِهَا دَرَجَةً أَوْ حَطَّ عَنْهُ بِهَا خَطِيئَةً
“Tidak ada satupun musibah (cobaan) yg menimpa seorang muslim berupa duri atau yg semisalnya, melainkan dengannya Allah akan mengangkat derajatnya atau menghapus kesalahannya.” [HR.Muslim]
Jadi saat sakit tidak perlu risau, sakit yang dialami harus disikapi dengan bijak dan berprasangka baik pada Allah. Karena pasti terdapat hikmah dari apa yang dialami tersebut.
“Tidaklah seorang mukmin tertimpa rasa sakit yang terus menerus, rasa capek kekhawatiran pada masa depan, sedih akan masa lalu, kesusahan hati berduka cita, atau sesuatu yang menyakiti sampai pada duri yang menusuknya, itu semua akan menghapuskan dosa-dosanya,” (HR. Bukhari No.5641 dan Mukmin No.2573).
Maka dari itu, seorang muslim harus menyikapinya dengan bijak dalam mengambil hikmahnya dan sebagai sarana untuk memperbaiki diri.
Karna yakin bahwa Allah sedang menaikkan derajat umatnya.